Sabtu (28/1/2023) SMP Islam Sabilurrosyad mengadakan kegaiatan Outing Class dengan mengajak seluruh peserta didik kelas VII dan VIII untuk belajar di di Candi Badut Karangbesuki Malang. Outing Class di Candi Badut merupakan salah satu bentuk aktualisasi program literasi sains yaitu memahami fenomena alam dan sosial di sekitar lingkungan siswa. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik mengetahui secara lebih mendalam informasi tentang Candi Badut dari segi sejarah dan kondisi sosial masyarakat. Informasi tersebut akan didapatkan peserta didik melalui kegiatan observasi, pemaparan materi dan diskusi.
Outing Class merupakan kegiatan belajar mengajar yang diadakan diluar kelas dengan tujuan peserta didik tidak hanya mendapatkan informasi atau pengetahuan secara teori saja namun juga pembuktian secara nyata di lapangan. Dengan demikian, peserta didik diharapkan dapat memahami materi dengan mudah, menarik dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran outing class peserta didik diberikan lembar kerja individu yang berfungsi mengarahkan mereka untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang sejarah, keunikan dan kondidi sosial budaya sekitar Candi Badut. Pada tahap awal mereka melakukan observasi candi dengan cara membaca sumber informasi, mengamati bangunan candi dan mengamati lingkungan di area pelataran candi. Setelah itu mereka berkumpul di sisi selatan Candi Badut untuk mengikuti pemaparan yang disampaikan oleh Ahmad Rofiuddin (Tour Historical Guide) – Alumni SMP Islam Sabilurrosyad Angkatan Ke-3. Kegiatan menjadi semakin seru saat berlangsung sesi tanya jawab diantaranya pertanyaan yang muncul dari Ananda Dayyin yang penasaran mengapa bangunan candi bisa berdiri kokoh tanpa ada perekat semacam semen.
Dari kegiatan tersebut peserta didik mendapatkan informasi bahwasanya bangsa Indonesia pada zaman dahulu sudah memiliki kebudayaan yang tinggi terbukti mampu membuat bangunan candi yang kokoh tahan terhadap gempa dan mampu bertahan ratusan tahun, sehingga generasi saat ini masih bisa menyaksikan karya para pendahulu yaitu Candi Badut. Berdasarkan hal tersebut timbul kesadaran dari peserta didik untuk melestarikannya agar bisa diambil pelajaran oleh generasi mendatang.